1/26/2014

Kagumi Islam, Striker MU Chicharito Ucapkan Doa Muslim








Striker tim sepakbola Manchester United (MU) Inggris, Javier Hernández Balcázar alias Chicharito, selalu berdoa layaknya seorang Muslim setiap kali akan memulai pertandingan. Pemain asal Meksiko ini menengadahkan kedua tangan sambil menatap ke atas. Fans MU dan umumnya penonton Liga Premier Inggris pun dibuat bertanya-tanya, apakah dia seorang Muslim?
 
Dari berbagai sumber terpercaya diketahui, Chicharito adalah seorang penganut Katolik Meksiko. Cara berdoa para penganut Katolik Meksiko memang  sama atau mirip seperti cara berdoa seorang Muslim. Bahkan, gaya berdoa Chicharito mendapat protes dari kaum anti-Katholik di Glasgow, Skotlandia, saat MU akan bertanding dalam Liga Champion tahun lalu melawan Glasgow Rangers.
Namun demikian, seperti dilansir faktanews.com, yang selalu diucapkan Chicharito adalah doa yang biasa diucapkan seorang muslim yang artinya “Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201).
Menurut Chicharito, do’a umat Islam tersebut ibarat senjata yang amat sangat ampuh mengalahkan musuh. Ia pun banyak mencetak gol untuk MU dan kariernya bersinar di Old Trafford.
Menurut faktanews.com, dari hasil penelusuran, ternyata Chicharito juga mengagumi Nabi Muhammad. Hal ini diungkapkannya pada akun situs website pribadinya:
“Yo no estaba musulmanes, pero realmente saludamos la verdad del Islam que Mahoma ha traído de mucho ser un buen ejemplo para todo su pueblo” (“Saya ini bukan orang Islam, akan tetapi saya sangat salut dengan kebenaran agama Islam yang dibawa Muhammad yang amat sangat menjadi contoh yang baik bagi seluruh umatnya”).


Tentang mengapa ia selalu berdoa sebelum bertanding, Chicharito sudah mengemukakan alasannya, yakni sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan. Dua tahun lalu ia nyaris gantung sepatu karena putus asa tidak bisa mencetak gol banyak.
“Saya merasa Dia (Tuhan) telah banyak membantu saya dan selalu ada saat dibutuhkan. Itu sebabnya saya selalu berterima kasih sebelum pertandingan dimulai karena saya bisa bermain. Itu yang saya lakukan. Saya ingin tampil di setiap pertandingan. Saya ingin banyak tampil dan saya berdoa karena saya berterima kasih,” ungkap Chicharito yang lahir 1 Juni 1988 di Guadalajara, Jalisco, Meksiko. (Mel/FN/ddhongkong.org).*

1/25/2014

Cara Mengatasi Error (Macet, Crash, Not Responding dan Kerusakkan Lainnya) pada Mozilla Firefox

  • Apakah Anda menggunakan Aplikasi web (browser) Mozilla Firefox ?
  • Apakah Firefox yang Anda gunakan sering error (crash, hang, not responding) ?



Jika jawaban Sobat "YA", maka Sobat sedang membaca artikel yang tepat dan simaklah ulasan dari artikel
berikut ini . Siapa tahu artikel ini bisa membantu menyelesaikan problem browser Firefox Sobat yang sedang Error, sering mengalami crash, hang, dan problem yang sejenisnya.

Mozilla Firefox adalah web browser yang sangat populer dan banyak penggunanya di seluruh dunia. Terlebih pada versi-versi terbarunya, salah satu contohnya adalah Firefox versi 18.01 yang menurut saya lebih powerfull dan lebih baik dalam menampilkan halaman web dibanding versi sebelumnya.

Solusi

Berikut cara atau solusi ketika browser Firefox Sobat mulai eror alias sering crash, error, hang, atau terjadi problem yang sejenis itu.
Cara update firefox, download mozilla firefox
Update Mozilla Firefox
Add-ons Manager Firefox, Mozilla
Tampilan window Add-ons Manager Firefox
  1. Pastikan Sobat memakai Mozilla Firefox versi terbaru. Jika belum, Anda bisa mendownloadnya di Mozilla Firefox Web Browser - All Language (atau cukup upgrade ke Speed Check). Silahkan pilih sistem bahasa Firefox yang Sobat suka. Untuk mengetahui apakah Firefox yang Sobat pakai tergolong versi terbaru atau tidak, caranya adalah klik menu Help (pada Browser Firefox) kemudian pilih item About Firefox. Jika sistem komputer Sobat sedang tersambung dengan Internet secara otomatis Firefox akan mendownload versi terbaru yang tersedia.
  2. Silahkan periksa add-ons atau ektensi yang terpasang di Firefox. Hapus saja semua add-ons yang sudah jadul atau add-ons yang tidak terpakai dengan cara : Pada Firefox, klik menu Tools dan kemudian pilih item Add-ons. Berikutnya akan nampak window Add-ons Manager. Klik menu Extension (sebelah kiri) untuk melihat daftar add-ons / ektensi yang terpasang. Klik tombol Remove untuk menghapus item add-ons yang Anda inginkan. Sesudah itu tutup (close) Firefox dan kemudian jalankan lagi Firefox.
  3. Periksa Plug-in Firefox. Lakukan update Plug-in jika memang diperlukan. Caranya seperti pada langkah ke 2 diatas. Tools - Add-ons - Plugins. Untuk memeriksa kelayakan Plugins yang terpasang, silahkan berkunjung ke https://www.mozilla.org/plugincheck/
  4. Jika semua sistem Firefox sudah diperbaharuhi tapi Firefox masih tetap Error, cobalah ganti RAM pada Motherboard komputer Sobat. Agar stamina Firefox tetap maksimal, lakukan langkah 1, 2 dan 3 diatas sekurang-kurangnya sebulan sekali. Dan saya sarankan gunakan software Tool seperti CCleaner untuk membersihkan sampah-sampah di sistem komputer.

Itulah postingan tentang mengatasi Error pada Mozilla yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat bagi sobat-sobat semua :)

1/20/2014

Cara Memasang Radio Online di Blog

Kode diatas bisa dipasang dimana saja di blog, bisa di Page, Postingan atau sebagai gadget. Jika ingin memasangnya di page atau di halaman postingan, caranya sangat mudah, hanya dengan meng-copy paste code diatas, tapi ingat..!!! dipastekan di HTML bukan Compose, sama persis ketika membuat postingan di blog. Adapun jika ingin dipasang sebagai gadget, maka ikuti langkah-langkah berikut :
  • Buka Dashboard blog yang anda
  • Pilih tab tata letak atau page element
  • Klik "Tambahkan Gadget"
  • Cari lalu Pilih dan klik "HTML/Javascript"
  • Konfigurasi HTML/Javascript dengan memberi judul gadget dan copy paste kode diatas dibagian konten
  • Simpan
Selanjutnya buka blog anda untuk melihat hasilnya.

Cara Membuat Antena Digital Sendiri

Seperti diketahui untuk menangkap sinyal TV Digital tidak diperlukan antena khusus. Asalkan pesawat TV nya sudah dilengkapi tuner DVB T-2, cukup dengan menggunakan antena biasa yang lama, kitapun dapat menikmati siaran TV Digital. Bahkan kitapun dapat berkreasi sendiri membuat antena TV Digital tanpa harus membeli.

Berikut kami angkat tulisan cara membuat antena TV Digital sendiri yang kami rangkum dari berbagai sumber. Cukup banyak desain antena yang ada yang bisa kita buat sendiri. Kali ini kita ambil satu desain yang cukup populer yang mudah dibuat.

Antena ini dinamakan Antena TV Digital gantungan baju (Digital TV Coat-Hanger Antenna). Dinamakan demikian karena bahan utamanya menggunakan kawat gantungan baju. Bisa juga digantikan dengan kawat tembaga yang diameternya +/- 2mm (AWG-12).


Antena TV Digital gantungan baju
Berikut gambar langkah-langkah cara membuatnya.


Diagran cara membuat Antena TV Digital gantungan baju

Keterangan:
(note: satuan ukuran dalam inchi)

Gambar 1. Siapkan papan sesuai ukuran dan dilobangi seukuran sekrup yang akan digunakan.

Gambar 2.a. Buat kawat berbentuk huruf "V" sebagai antenanya sesuai ukuran sebanyak 8 buah.

Gambar 2.b. Siapkan kawat yang sama secukupnya sebagai penghubung sebanyak 2 buah. Ukurannya kira-kira cukup untuk menghubungkan antara kawat "V" seperti gambar diatas.

Gambar 3. Merakit. Pasang dulu kawat "V" semuanya baru kemudian di pasang kawat penghubung yang berwarna biru. Jangan lupa beri isolasi pada kawat biru yang saling bersinggungan seperti ditunjukkan anak panah di atas.

Gambar 4. Siapkan Impedance Matching Transformer (IMT). Komponen ini berfungsi menyesuaikan impedansi antena terhadap kabel coaxial-75 ohm. Kabel pita pendek yang tehubung ke antena impedansinya 300 ohm, kabel coaxial yang terhubung ke TV Digital impedansinya 75 ohm. Karenanya diperlukan penyesuai impedansi.


Bisa saja kita tidak menggunakan IMT ini, dari antena kabel langsung ke TV. Tapi akibatnya sinyal yang kita terima sangat mudah terganggu oleh interferensi gelombang radio dan gelombang-gelombang lainnya. Komponen ini bisa didapatkan toko-toko elektonik atau toko-toko yang menjual antena. Atau bisa anda beli secara online di Amazon yang harganya cukup murah.


Gambar 5. Memasang IMT ditengah-tengah antena seperti gambar di atas. Jangan lupa disekrup dengan ketat. Sambungkan kabel coaxial ke TV Digital. Hidupkan TV Digitalnya dan scan untuk mencari stasiun pemancar TV Digital di wilayah anda. Coba antenanya diletakkan pada posisi yang agak tinggi, misalnya digantung di loteng agar penerimaannya lebih baik.

Gambar 6. Jika dirasakan sinyalnya kurang memuaskan coba antenanya diberi reflektor seukuran luas bidang penerimaan antena. Reflektor bisa dibuat menggunakan triplex yang dilapisi aluminium foil pada salah satu sisinya, kemudian dilekatkan di belakang antena. Sisi reflektor yang dilapisi aluminium foil posisinya menghadap ke antena.

Cara Membuat Antena untuk Memperkuat Sinyal Modem

Kebutuhan akses internet sudah menjadi sebuah keharusan, terlebih lagi bagi mereka yang memiliki aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan dunia maya. Namun,bagi mereka yang tinggal dilokasi pedalaman sering kali mengalami masalah untuk bisa mendapatkan sinyal. Jangankan full bar sinyal, untuk mendapatkan tiga bar sinyal saja harus menggunakan perangkat penguat sinyal tambahan seperti antena.

Meski sudah berbekal antena penguat sinyal terkadang hasilnya masinh belum maksimal alias masih belum bisa mendapatkan full bar sinyal. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satu cara alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan kaleng bekas untuk dipasangkan pada modem. Yang perlu Anda persiapkan adalah kabel USB extender. Anda bisa membelinya seharga -/+ 35 ribu di toko komputer.

Setelah Anda membeli kabel USB extender, langkah selanjutnya adalah mencari kaleng bekas. Ukuranya terserah Anda, semakin besar semakin bagus. Pengalaman pribadi , saya hanya menggunakan keleng susu bekas yang berukuran kecil, namun sudah bisa menambah kekuatan sinyal yang tadinya dua bar sinyal menjadi empat bar sinyal.

Cara membuat antena penguat sinyal menggunakan kaleng bekas ini sangat sederhana. Anda hanya perlu melubangi kaleng untuk untuk digunakan sebagai dudukan modem. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan gambar dibawah.

Cara membuat antena penguat sinyal modem - exnim.com
Kabel USB extender

membuat antena penguat sinyal modem - exnim.com
Lobangi kaleng dengan menggunakan pisau

membuat antena penguat sinyal modem dengan kaleng bekas - exnim.com
Masukkan modem pada bagian yang sudah dilobangi

Antena penguat sinyal modem - exnim.com
Antena siap digunakan!

Sangat sederhana, tapi benda sejenis kaleng memang mampu menambah radiasi sinyal pada modem. Namun, jika Anda berlokasi pada tempat yang memang sangat jauh dari BTS Anda tetap harus menggunakan antena penguat sinyal outdoor, seperti Antena Yagi dan ditambah dengan antena kaleng seperti diatas.

Pengertian Resistor





Resistor adalah komponen eletronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
V = IR
I = V/R  v = ir
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk kefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Satuan

Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik.

Satuan yang digunakan prefix :
  1. Ohm = Ω
  2. Kilo Ohm = KΩ
  3. Mega Ohm = MΩ

Konstruksi

Komposisi karbon

Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.

Film karbon

Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.

Film logam

Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.

Penandaan resistor

Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.

Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga
(pengali)
Pita keempat
(toleransi)
Pita kelima
(koefisien suhu)
Hitam 0 0 × 100

Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm
Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm
Jingga (oranye) 3 3 × 103
15 ppm
Kuning 4 4 × 104
25 ppm
Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)
Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)
Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)
Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)
Putih 9 9 × 109

Emas

× 10-1 ± 5% (J)
Perak

× 10-2 ± 10% (K)
Kosong


± 20% (M)

Identifikasi lima pita

Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.

Cara Menghitung dan Mengukur Resistor | Elektronika Dasar



Pengukuran Resistor
Alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi tahanan (resistor) adalah AVO meter (Ampere, Volt, Ohm meter) atau biasa disebut dengan multimeter. Ada dua tipe multimeter yang dapat digunakan untuk mengukur besaran-besaran lisrtrik dan elektronik yaitu multimeter analog dan multimeter digital.

Jika pengukuran dilakukan dengan multimeter analog, hasil pengukuran dapat dilihat melalui pergerakan jarum meter di atas skala yang sesuai dengan selector yang dipilih. Usahakan jarum positif dan jarum negatif pada multimeter analog jangan sampai terbalik saat pengukuran tegangan DC (Direct Current), disamping itu pemilihan selector dan skala pun harus tepat karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut.

Multimeter digital, meskipun lebih mahal tetapi relatif lebih aman saat probe terbalik atau saat selector berada pada nilai terendah. Hasil pengukuran pun lebih mudah terlihat karena tampil pada display 7 segment seperti halnya calculator.

Pengukuran Resistor
Cara mengukur resistansi sebuah resistor atau gabungan resistor adalah dengan menempelkan probe positif dan negatif multimeter di setiap ujung sebuah resistor atau gabungan resistor yang tersusun seri, paralel, atau seri paralel. Sebelum pegukuran, pastikan selector berada pada posisi Ohm Meter. Untuk pengukuran resistansi, jarum positif dan negatif multimeter dapat dipasang bolak-balik.

Perhitungan Resistor
Untuk mmengetahui resistansi sebuah resistor tentu sangat mudah, cukup dengan melihat kode warna atau notasi yang tertulis pada fisik resistor. Apabila resistor tersebut sudah dikombinasikan dengan resistor lain dalam sebuah rangakaian seri, paralel, atau seri-paralel harus menggunakan beberapa rumus sebagai dasar perhitungan.

Rangkaian Resistor Seri
R Total = R1 + R2 + ... Rn
Rangkaian Resistor Seri

Rangkaian Resistor Paralel
1/ R Total = 1/R1 + 1/R2 + ... 1/Rn
Rangkaian Resistor Seri

Contoh Perhitungan Resistor

1. Rangkaian Resistor Seri
Resistor Seri
Pemecahan
Gunakan rumus Resistor seri
R Total = R1 + R2 + R3
R Total = 15  + 5  + 30
R Total = 50 Ohm

2. Rangkaian Resistor Paralel
Resistor
Pemecahan
Gunakan rumus Resistor paralel
1/R Total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/R Total = 1/15  + 1/15  + 1/30
1/R Total = 2/30 + 2/30 + 1/30
1/R Total = 5/30
R Total = 30/5
R Total = 6 Ohm

3. Rangkaian Resistor Seri Paralel
Resistor Seri Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus Resistor seri dan Resistor paralel (gabugan)
R Total = R1 + (R2 // R3) 
1/RA = 1/R2 + 1/R3
1/RA = 1/30 + 1/30
1/RA = 2/30
RA = 30/2
RA = 15 Ohm
R Total = R1 + RA
R Total = 15 + 15
R Total = 30 Ohm

Keterangan
  1. // = Paralel
  2. + = Seri
  3. RA = R Total dari R2 dan R3
4. Rangkaian Resistor Seri Paralel
Resistor
Pemecahan
Gunakan rumus Resistor seri dan Resistor paralel (gabugan)
R Total = R1 // (R2 // R3) // R4
RA = R2 + R3
RA = 20 + 40
RA = 60 Ohm
1/R Total = 1/R1 + 1/RA + 1/R4

1/R Total = 1/60 + 1/60 + 1/60
1/R Total = 3/60
R Total = 60/3
R Total = 20 Ohm

Keterangan
  1. // = Paralel
  2. + = Seri
  3. RA = R Total dari R2 dan R3

Photoshop Online | Edit fotomu disini !




1/19/2014

Pengertian Dasar Logika dan Algoritma

Logika dan Algoritma
Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.
Definisi Algoritma
1. Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh
2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3. Suatu metode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata.(Webster Dictionary)
Kriteria Pemilihan Algoritma
1. Ada output: mengacu pada definisi algoritma, suatu algoritma haruslah mempunyai output yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
2. Efektifitas dan Efisiensi :Dikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan dalam arti algoritma harus tepat guna.Dikatakan efisiensi jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunaan memori komputernya lebih sedikit.
3. Jumlah langkahnya berhingga : maksudnya adalah barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
4. Berakhir à (Semi Algoritma) : proses didalam mencari penyelesaian suatu masalah harus berhenti dan berakhir dengan hasil akhir yang merupakan solusinya atau berupa informasi yang tidak diketemukan solusinya. Artinya baik dalam kondisi solusi ada atau tidak ada, proses akan tetap harus berakhir dan berhenti. Istilah lain dalam algoritma dikenal sebagai SEMI ALGORITMA, yaitu suatu prosedur yang hanya akan berhenti jika mempunyai atau menghasilkan solusi, sedangkan jika tidak menghasilkan solusi, maka prosedur tersebut akan berjalan tanpa henti.
5. Terstruktur : yaitu urutan barisan langkah-langkah yang digunakan harus disusun sedemikian rupa agar proses penyelesaian tidak berbelit-belit sedemikian sehingga bagian-bagian proses dapat dibedakan dengan jelas mana bagian input, proses dan output sehingga memudahkan user melakukan pemeriksaan ulang.
Kesimpulannya:
Suatu Algoritma yang terbaik(The Best) : “Suatu algoritma harus menghasilkan output yan tepat guna(efektif) dalam waktu yang relatif singkat & penggunaan memori yang relatif sedikit(efisien) dengan langkah yang berhingga & prosedurnya berakhir baik dalam keadan diperoleh suatu solusi ataupun tidak ada solusinya”
Contoh:
A. Algoritma untuk mengirimkan surat
1. Tulis surat pada secarik kertas surat
2. Ambil sampul surat atau amplop
3. Masukkan surat ke dalam amplop
4. Tutup amplop surat dengan lem perekat
5. Tulis alamat surat yang dituju, jika tidak diingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat yang dituju, lalu tulis alamat tersebut pada amplop surat
6. Tempelkan perangko pada amplop surat
7. Bawa surat ke kantor pos untuk diserahkan pada pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan surat ke dalam kotak/bis surat.
B. Algoritma untuk menentukan bilangan akar kuadrat dari suatu bilangan bulat positif yang diinput.
1. Baca bilangan bulat positif yang diinput, sebut saja sebagai A.
2. Dinyatakan Nilai B adalah 0
3. Jika Nilai C sama dengan Nilai A, maka Nilai B adalah Akar dari Nilai A, lalu stop
4. Jika tidak, maka nilai B akan bertambah 1
5. Kembali ke langkah pada No.3
Tahapan Analisa Algoritma
1. Bagaimana merencakan suatu algoritma:
Menentukan beberapa model atau desain sebagai penyelesaian dari suatu masalah untuk mendapat sebuah solusi yan mungkin. Dengan demikian, akan banyak terdapat variasi desain atau model yang dapat diambil yang terbaik.
2. Bagaimana menyatakan suatu algoritma
Menentukan model suatu algoritma yang digunakan sehingga dapat membuat barisan langkah secara berurutan guna mendapatkan solusi penyelesaian masalah. Menentukan model tersebut agar dapat digunakan dengan cara:
- Dengan Bahasa semu(Pseudocode): yaitu dengan menggunakan bahasa sehari-hari, tetapi harus jelas dan terstruktur, seperti telah penulis sebutkan pada contoh-contoh sebelumnya(Contoh prosedur berikirm surat)
Contoh:
1. Untuk mengitung Luas Segitiga:
2. Masukan Nilai Alas
3. Masukan Nilai Tinggi
4. Hitung Luas = (Alas * Tinggi)/2
5. Cetak Luas
- Dengan diagram alur atau flowchart: yaitu dengan membuat suatu penulisan atau penyajian   algoritma berupa diagram yang menggambarkan susunan alur logika dari suatu permasalahan

Contoh:
- Dengan Statement Program/Penggalan Program
Contoh:
1. Read Alas
2. Read Tinggi
3. Luas=(Alas*Tinggi)/2
4. Write(luas)
3. Bagaimana validitas suatu algoritma
Yakni jika penyelesaian memenuhi solusi yang sebenarnya, artinya solusi yang didapat merupakan penyelesaian suatu masalah dan bukannya membuat masalah baru.
4. Bagaimana menganalisa suatu algoritma
Caranya melihat running time atau waktu tempuh yang digunakan dalam menyelesaikan masalah serta jumlah memori yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut.
5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma
Yaitu dengan cara menyajikannya dalam salah satu bahasa pemrogramana, misalnya BASIC, PASCAL, FORTRAN, dBase, atau yang lainnya. Dalam proses, uji program oleh komputer akan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Fase Debugging, yaitu fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program. Yang dimaksud disni adalah error atau salah dalam penulisan program baik logika maupun sintaksnya.
2. Fase Profilling, yaitu fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar atau telah melalui proses pada fase debugging. Fase ini bekerja untuk melihat dan mengukur waktu tempuh atau running time yang diperlukan serta jumlah memori/storage yang digunakan dalam menyelesaikan suatu algoritma.
ANALISIS SUATU ALGORITMA
(Untuk melihat faktor efisiensi & efektifitas dari algoritma tersebut), dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan melihat pada:
- Waktu tempu(Running Time) dari suatu algoritma: adalah satuan waktu yang ditempuh atau diperlukan oleh suatu algoritma dalam menyelesaikan suatu masalah.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi daripada waktu tempuh adalah:
1. Banyaknya langkah: Makin banyak langkah atau instruksi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, maka makin lama waktu tempuh yang dibutuhkan dalam proses tersebut
2. Besar dan jenis input data: Besar dan jenis input data pada suatu algoritma akan sangat berpengaruh pada proses perhitugan yang terjadi. Jika jenis data adalah tingkat ketelitian tunggal(Single precision), maka waktu tempuh akan menjadi relatif lebih cepat dibandingkan dengan tingkat ketelitian ganda(double precesion)
3. Jenis operasi: Waktu tempuh juga dipengaruhi oleh jenis operasi yang digunakan. Jenis operasi tersebut meliputi operasi matematika, nalar atau logika, atau yang lainnya. Sebagai contoh, operasi perkalian atau pembagian akan memakan waktu lebih lama dibandingkan operasi penjumlahan atau pengurangan.
4. Komputer dan kompilator: hal terakhir yang mempengaruhi waktu tempuh suatu proses algoritma adalah komputer dan kompilatornya, walaupun sebenarnya faktor ini diluar tahap rancangan atau tahap pembuatan algoritma yang efisien. Algoritma dibuat untuk mencapai waktu tempuh yang seefektif dan seefisien mungkin, tetapi kesemuanya itu akan sangat bergantung pada kemampuan komputer yang tentunya harus sesuai dengan jumlah program atau langkah yang diperlukan oleh algoritma, begitu juga dengan kompilator tersebut, misalnya PC XT 8086 akan kalah cepat dibandingkan 8088 atau dengan AT 80286 atau 80386 atau 80486 dan seterusnya
- Jumlah Memori Yang digunakan: banyaknya langkah yang digunakan dan jenis variabel data yang dipakai dalam suatu algoritma akan sangat mempengaruhi penggunaan memori. Dalm hal ini, diharapkan dapat memperkirakan seberapa banyak kebutuhan memori yang diperlukan selama proses berlangsung hingga proses selesai dikerjakan. Dengan demikian, dapat disiapkan storage yang memadai agar proses suatu algoritma berjalan tanpa ada hambatan atau kekurangan memori.
Sifat-Sifat Algoritma
- Banyaknya langkah instruksi harus berhingga: pelaksanaan sebuah algoritma yang terprogram haruslah dapat diakhiri atau diselesaikan melalui sejumlah langkah operasional yang berhingga. Jika tidak demikian, kita tidak akan dapat mengharapkan bahwa pelaksaan algoritma tersebut dapat menghasilkan suatu solusi yang baik.
- Langkah atau instruksi harus jelas: artinya bahwa penulisa setiap langkah yang terdapat didalam sebuah algoritma harus memiliki arti yang khusus atau spesifik sehingga dapat dibedakan antara penulisan langkah untuk komputer(program/pemrograman) dengan penulisan langkah bagi manusia(pesudocode). Manusia akan lebih mudah memahami algoritma yang terdiri atas simbol-simbol(Contoh: pembuatan algoritma dengan diagram alur/flowchart) sedangkan komputer hanya membutuhkan sebuah penulisan algoritma dengan kode-kode yang dituangkan dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer itu sendiri(bahasa pemrograman).
- Proses harus jelas dan mempunyai batasan: rangkaian suatu proses yang berisi langkah-langkah instruksi dari suatu algoritma yang akan dilaksanakn harus ditetapkan dengna jelas, baik dan pasti sebab sebuah algoritma harus memiliki instruksi dasar tertentu dimana setiap instruksi harus memiliki unsur pelaksana yang berfungsi sebagai pemroses data yang akan dimasukkan dalam sebuah komputer. Dengan demikian, sebuah algoritma harus ditulis dengan jelas tentang batasa-batasan proses yang akan dilaksanakan oleh komputer.
- Input dan Output harus mempunyai batasan: input merupakan data yang dimasukkan ke dalam algoritma yang untuk kemudian akan dilaksanakan oleh komputer. Dengan begitu, input yang diberikan harus sesuai dengan jenis dari bahasa pemrograman yang digunakan, sedangkan ouput merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan komputer untuk kepentingan user yang merupakan pihak diluar komputer. Algoritma harus menghasilkan output karena merupaka solusi yang diharapkan dari suatu masalah yang timbul.
- Efektifitas: instruksi yang diberikan pada komputer agar hanya menjalankan atau melaksanakan proses yang mampu dilaksanakannya. Yang dimaksud mampu adalah bahwa suatu algoritma atau instruksi-instruksi dalam sebuah program hanya akan dapat dilaksanakan jika informasi yang diberikan oleh instruksi-instruksi tersebut lengkap, benar dan jelas.
- Adanya batasan ruang lingkup, sebuah algoritma yang baik adalah hanya ditujukan bagi suatu masalah tertentu saja. Susunana input harus ditentukan lebih dulu sebab susunan tersebut enentukan sifat umum dari algoritma yang bersangkutan.

Dasar-dasar pemrograman C

Dasar-Dasar Pemrograman C
  Program adalah urut-urutan instruksi untuk menjalankan suatu komputasi. Komputasi dapat berupa perhitungan matematis, seperti pengecekan bilangan prima, pencarian akar-akar persamaan kuadrat, atau yang lainnya. Juga juga dapat berupa pencarian dan penggantian text dalam dokumen. Instruksi (atau perintah atau statement) pada masing-masing bahasa pemrograman dapat berbeda, namun beberapa instruksi dasar secara prinsip hampir di semua bahasa pemrograman sama, seperti:
1.    Input mengambil data dari keyboard, mouse, file, atau dari device lain.
2.    Output menampilkan data pada tampilan monitor atau pada device lainnya.
3.    Matematika : melakukan operasi dasar matematika seperti penambahan dan perkalian.
4.    Conditional : pemilihan suatu kondisi dan mengeksekusi sesuai dengan statement selanjutnya.
5.    Iteration : operasi perulangan.
Akan tetapi, masih banyak hal lain yang belum tercakup di atas. Program­-program, bagaimanapun kompleksnya pasti terdiri dari kumpulan instruksi dasar di atas.
2.1 Tipe Kesalahan
Pemrograman merupakan proses yang kompleks dan tidak menutup kemungkinan terjadi suatu kesalahan atau error. Berbagai macam kesalahan dapat terjadi dalam sebuah pemrograman. Kesalahan pemrograman sering dinamakan bug, sedangkan proses untuk pencarian kesalahan dinamakan dengan debugging.
Pemrograman kesalahan dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni kesalahan sintaks (syntax error), kesalahan run-time (run-time error), dan kesalahan logika (logic error). Pembagian jenis kesalahan ini dalam pemrograman dapat menjadikan proses pencarian kesalahan menjadi lebih cepat.
2.1.1 Kesalahan Sintaks
Bahasa C hanya dapat dieksekusi jika dan hanya jika program tersebut memiliki sintaks yang telah sepenuhnya benar. Jika tidak, maka proses akan berhenti dan memberikan pesan kesalahan. Sintaks menunjukkan pada struktur program dan aturannya. Sintaks dalam bahasa Indonesia, misalnya sebuah kalimat harus diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan titik. Bila terjadi kesalahan sintaks dalam bahasa, maka beberapa pembaca tidak akan begitu mempermasalahkan, tetapi C tidak demikian. C harus ditulis dengan benar tanpa ada satupun kesalahan sintak.
2.1.2 Kesalahan Run-time
Kesalahan tipe kedua adalah kesalahan run-time. Disebut demikian karena kesalahan ini tidak akan muncul sebelum program dijalankan. Kesalahan ini juga sering disebut dengan exception karena kesalahan ini biasanya menunjukkan sesuatu yang ganjil (dan tidak benar) terjadi.
2.1.3 Kesalahan Logika
Kesalahan tipe ketiga adalah kesalahan logika atau semantik. Jika terjadi kesalahan tipe ini, maka program akan tetap berjalan dengan sukses tanpa pesan kesalahan. Akan tetapi, program tersebut tidak menjalankan program dengan benar atau tidak menjalankan program sesuai dengan maksud yang diinginkan pemrogram.
2.2 Elemen Dasar C
Seperti bahasa pemograman lainya, bahasa C memiliki Elemen dasar yang sama seperti:
1. Pengenal
2. Kata kunci (keywords)
3. Tipe data dasar
4. Variabel
5. Konstanta
6. Operator
7. Pernyataan
2.2.1 Pengenal3
Untuk dapat menandai sebuah item di dalam program C, tiap item diberi sebuah nama pengenal khas dan informatif yang menunjukkan maksud atau jenis item yang ditunjuk. Tidak ada lebih dari satu item yang berbeda mempunyai nama yang sama. Pengenal atau identifier merupakan nama yang digunakan sebagai tempat untuk variabel, fungsi, dan konstanta yang didefinisikan oleh pemrogram. Pendeklarasian variabel dalam pemrograman C ada ketentuan-ketentuan khusus yang harus diperhatikan, seperti:
1.      Nama variabel tidak boleh diawali dengan angka.
2.      Nama variabel harus diawali dengan huruf atau karakter garis bawah (_), selanjutnya dapat diikuti dengan huruf maupun angka atau tanda garis bawah.
3.  Nama variabel tidak boleh menggunakan operator-operator aritmatika seperti +, -, /, *  dan karakter-karakter khusus seperti :, ; ,#, @, dan sebagainya.                                                                                   
4.  Jika nama variabel terdiri dari dua kata atau lebih, maka antarkata tidak dibolehkan menggunakan spasi.
5.  Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata yang telah memiliki arti khusus dalam bahasa C.        
6.  Penggunaan huruf kecil dan huruf besar di bedakan.                                               
7.  Panjang maksimal suatu variabel adalah 32 karakter. Karena itu, jika deklarasi suatu variabel panjangnya lebih dari 32 karakter, secara otomatis sistem tetap akan mengenali sepanjang 32 karakter saja.         
2.2.2 Kata Kunci
Bahasa C merupakan bahasa yang mempunyai sedikit kata kunci, yakni hanya mempunyai 32 kata kunci seperti tertampil pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel Kata Kunci
auto
double
int
struct
break
else
long
switch
case
enum
register
typedef
char
extern
return
union
const
float
short
unsigned
continue
for
signed
void
default
goto
sizeof
volatile
do
if
static
while
2.2.3 Tipe Data Dasar
Dalam konteks pemrograman komputer, data adalah objek yang akan diolah oleh program. Perhatikan beberapa contoh berikut ini:
Tabe1 2.2 Data dalam Pemrograman
Tujuan  Program
Data
Menghitung sisi miring segitiga siku-siku
Bilangan yang menunjukkan sisi tegak dan sisi mendatar
Mengedit Tulisan
Karakter huruf, karakter angka, simbol-simbol khusus, kata , kalimat dantaanda baca
Mengelola basis data rekam medis
Nama pasien, alamat pasien, tempat dan tanggal lahir, riwayat penyakit, dokter dan obat
Menggambar bangun geometris
Bilangan yang menunjukkan titik-titik koordinat, ruas-ruas garis, busur-busur, jari-jari, diameter, dan panjang atau lebar bangun.
Di dalam program C, data harus menuruti suatu tipe data yang dikenal oleh bahasa pemrograman C. Dengan demikian, semua data di dalam program sisi tegak, karakter-karakter dalam sebuah tulisan, data pribadi pasien, titik-titik  koordinat dan lain-lain, harus dibawa ke tipe yang paling sesuai.
Data berdasar jenisnya dapat dibagi menjadi empat tipe data dasar, yaitu:
1.    Tipe integer
Variabel bertipe integer digunakan untuk menyimpan data bernilai bilangan bulat.
2.    Tipe float
Variabel bertipe float digunakan untuk menyimpan data bernilai real.
3.    Tipe char
Variabel bertipe char digunakan untuk menyimpan data berupa karakter, yakni huruf, simbol, dan angka
4.    Tipe tak bertipe (void)
Variabel ini digunakan apabila suatu fungsi tidak menghasilkan nilai.
Tipe dasar bahasa C adalah seperti tertampil pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Tabel Tipe Data
Tipe
Ukuran
( bytes)
Batas Bawah
Batas Atas
Char
1
-
-
Unsigned char
1
0
255
Short int
2
-32768
32767
Unsigned short in
2
0
65536
(long) int
4
-231
+231-1
Float
4
-3.2 x 10 38
+3.2 x 1038
double
4
-1.7 x 10 308
+1.7 x 10 308
Bila kita menggunakan pascal, maka padanan tipe data dengan pascal adalah seperti tertampil pada tabel 2.4.
                                     Tabel 2.4. Perbandingan tipe data
Tipe  data dalam Bahasa C
Tipe Data dalam Bahasa Pascal
Char
Char
Unsigned char
-
Short int
Integer
Unsigned short in
-
(long) int
Longint
Float
Real
double
extended
2.2.4 Variabel
Fungsi variabel di dalam program adalah untuk menyimpan suatu nilai tertentu yang dapat diubah-ubah. Variabel dapat dianggap sebagai sebuah tempat penyimpanan yang dapat diisi oleh suatu data yang isinya dapat berubah-ubah.
Pendeklarasian variabel dapat dilakukan dengan bentuk:
tipe daftar-variabel
Tiap variabel mempunyai tipe dan hanya data yang bertipe sama dengan tipe variabel yang dapat disimpan di dalam variabel tersebut. Tiap variabel mempunyai nama. Pemisahan antarvariabel dilakukan dengan memberikan tanda Koma (,), contoh:
int jumlah;
float harga_per_unit, total_biaya;
Variabel jumlah hanya boleh menerima data integer atau bulat, tidak boleh menerima data bertipe lainnya. Variabel harga_per_unit dan total_biaya hanya bisa diisi dengan bilangan float atau pecahan.
Variabel juga dapat diberi nilai dengan menggunakan tanda sama dengan (=), seperti contoh berikut:
jumlah=100;
char huruf='A' ;
main()
{
}
Atau sama dengan
int jumlah;
char angka;
main()
{
jumlah=100;
huruf=’A’;
}
Pendeklarasian variabel dapat dilakukan dengan bentuk:
tipe daftar-variabel
Tiap variabel mempunyai tipe dan hanya data yang bertipe sama dengan tipe variabel yang dapat disimpan di dalam variabel tersebut. Tiap variabel mempunyai nama. Pemisahan antarvariabel dilakukan dengan memberikan tanda Koma (,), contoh:
int jumlah;
float harga_per_unit, total_biaya;
Variabel jumlah hanya boleh menerima data integer atau bulat, tidak boleh menerima data bertipe lainnya. Variabel harga_per_unit dan total_biaya hanya bisa diisi dengan bilangan float atau pecahan.
Variabel juga dapat diberi nilai dengan menggunakan tanda sama dengan (=), seperti contoh berikut:
jumlah=100;
char huruf='A' ;
main()
{
}
Atau sama dengan
int jumlah;
char angka;
main()
{
Jumlah=100;
Huruf=’A’;
}
Dalam bahasa C tanda sama dengan (=) juga dapat digunakan untuk memberikan multiple assigment seperti:
a=b=c=d=5 yang akan sama dengan
a=5;
b=5;
c=5;
d=5;
Jika variabel ditempatkan di atas fungsi main(), maka variabel tersebut merupakan variabel global, sedangkan variabel lokal terletak di dalam suatu fungsi.                                                     
Berikut contoh program mendeklarasikan variabel:
/* ______________________  */
/* Deklarasi Variabel      */
/* Oleh Andi W            */
/* _______________________*/
#include <stdio.h>
main()
{
int total;
int sks;
int mata kuliah;
float biaya;
float biaya_total;
sks = 4;
mata kuliah = 12;
biaya = 2500;
total = sks * mata kuliah;
biaya_total = total * biaya;
printf("Total SKS = %i\n", total);
printf("Total Biaya = $f\n", biaya_total);
}
Tampilan program:
SKS = 48
Biaya = 120000.000000
2.2.5 Konstanta
Berbeda dengan variabel yang isinya bisa berubah selama eksekusi program berlangsung, nilai suatu konstanta tidak bisa berubah. Konstanta tidak bisa berubah. Konstanta merupakan nilai tetap, pendeklarasiannya mirip dengan variabel, hanya nilai dari konstanta tidak dapat berubah. Pendeklarasiannya seperti berikut:
int const = 1;
const int = 2;
Pendeklarasian konstanta biasanya memakai praposessor #define misal #define  PAJAK 0.05, penulisan define tidak diakhiri dengan titik koma.
2.2.6 Operator
Hanya dengan variabel dan konstanta saja belum memungkinkan kita membuat program yang berguna. Hal ini disebabkan belum ada sarana  untuk menggunakan variabel dan konstanta tersebut. Operator adalah sarana yang dimaksud. Operator merupakan simbol khusus yang merepresentasikan perhitungan sederhana seperti penambahan dan perkalian. Nilai yang digunakan oleh  operator sering disebut sebagai operand. Ekspresi merupakan kombinasi dari  operator dan operandnya. Dalam sebuah eksekusi program suatu ekspresi akan dievaluasi sehingga menghasilkan suatu nilai tunggal.
Di dalam  bahasa pemograman C ada beberapa tipe operator seperti operator penunjukan, aritmatika, relasional, logika, dan pernyataan.
Operator Penunjukan (Assignment)
Memberikan nilai dari bagian sebelah kanan operator ke bagian sebelah kiri operator. Operator penunjukan dalam bahasa C menggunakan tanda sama  =.          Termasuk: +=, -=.
Contoh : x = x + 1 sama artinya dengan x += 1.
/* _________________________ * /  
/* Perhitungan Sederhana      */  
/*  Oleh Andi W              */
/* _________________________  */
#include <stdio.h>
main  ( )
{
float p,q,r,s,t;
p=1;
q=1;
r=1;
s=1;
t=1;
p+=q+r/s+t
printf("Hasil perhitungan p adalah %.0f \n",p);
}
Contoh pemberian nilai awal pada program di atas bisa disederhanakan menjadi:
/* _________________________ */
 /*   Perhitungan Sederhana  */
/*    Oleh Andi W           */
/* ________________________ */
#include <stdio.h>
main  ( )
{
float p, q, r, s, t;
p=q=r=s=t=1;
p+=q+r/s+t;
printf("Hasil perhitungan p adalah %.0f\n",p);
}
Tampilan program :
Hasil perhitungan p adalah 4
Contoh pemberian nilai awal pada program di atas masih bisa disederhanakan menjadi :
/* --------------------------- */
/* Perhitungan Sederhana      */
/* ------------------------- */
#include <stdio.h>
main()
{
float p=1,q=1,r=1,s=1,t=1;
p+=q+r/s+t;
printf("Hasil perhitungan p adalah %.0f\n",p);
}
Operator Aritmatika
Dalam C bahasa pemrograman lainnya mengenal standar aritmatika  yang merupakan simbol-simbol matematika, seperti untuk:
1.        Penambahan menggunakan simbol plus +
2.        Perkalian menggunkan simbol asterisk *.           
3.        Pengurangan menggunakan simbol minus­-
4.        Pembagian menggunakan simbol / dapat digunakan baik untuk data bertipe integer maupun float
5.        Sisa hasil bagi atau modulus menggunakan simbol persen % hanya dapat dilakukan untuk tipe integer
6.        Pemberian parenthesis (tanda kurung) juga dapat dilakukan dalam C
Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, dalam C dikenal adanya increment ++ dan decrement --. Tanda increment dan decrement dapat berupa pre-fixed maupun post-fixed. Perhatikan contoh berikut:


/* ________________________ */
/* Instruksi Increment Post-Fixed  */
/* Oleh Andi W                   */
/* ________________________ */
#include <stdio.h>
main ( )
{
int a,b=10;
a= 10 + b++;
printf("a = %d,b= %d\n”,a,b);
            }
Tampilan program:
a = 20, b = 11
Nilai a dan b diberi 10. a akan berisi nilai 10 ditambah nilai b lebih dulu sebelum b ditambah dengan 1. Setelah itu, b ditambah dengan 1. b++ artinya lakukan proses kemudian naikkan. Hasil program di atas adalah a = 20, b = 11.
/* ________________________ */
/*Instruksi Increment Pre-Fixed    */
/* Oleh Titin W                   */
/* ______________________________*/
 #include <stdio.h>
main()
{
int a,b=10;
a= 10 + ++b;
printf("a = %d, ,b= %d\n”,a,b);
}
Tampilan program:
a=21, b = 11
Nilai a dan b diberi nilai 10. Nilai b akan ditambah dengan nilai 1 lebih dulu, kemudian baru ditambahkan ke nilai 10 dan hasilnya disimpan di variabel a ++b artinya menaikkan nilai b kemudian lakukan proses. Hasil program di atas adalah a = 20, b = 11.
Operator Relasional
Operator untuk membandingkan kesamaan dua nilai digunakan tanda == (bukan =) dan menghasilkan sebuah ekspresi boolean. Operator-operator yang lain :
1.   x! = y          ( x tidak sama dengan y).
2.   x > y           ( x lebih besar dari y }.
3.  x< y           ( x lebih kecil dari Y ).
4. x >= y         ( x lebih besar atau sama dengan y ).
5. x <= Y         ( x lebih kecil atau sama dengan y ).
Simbol-simbol C berbeda dari simbol matematika. Ingat, operator = adalah assignment operator, sedangkan == adalah comparison operator.
Operator Logika
Operator logika dalam C adalah:
1.      Operator and menggunakan &&.
2.       Operator or menggunakan ||.
3.      Operator tidak menggunakan not
Dalam penggunaan operator, khususnya operator aritmatika, perlu di­perhatikan urutan prioritasnya. Untuk mengubah urutan prioritas gunakan tanda kurung buka dan kurung tutup. Perlu diperhatikan bahwa tipe data di sebelah kiri operator penunjukkan (tanda =) harus sama dengan tipe data ekspresi yang terdapat di sebelah kanan operator penunjukkan. Misalkan, jika di sebelah kanan adalah perhitungan aritmatika yang menghasilkan nilai bilangan float, maka varia­bel yang ada di sebelah kiri harus bertipe float juga.
2.2.7 Pernyataan
Pernyataan (statement) adalah satuan instruksi atau perintah yang akan dikerjakan selama eksekusi program beriangsung. Sebuah program terdiri dari sekumpulan pernyataan. Ada beberapa jenis pernyataan di dalam C misatnya: pernyataan penunjukan, pernyataan pemanggilan fungsi, dan pernyataan pengendalian program.
Contoh pernyataan penunjukan:
c=sqrt(pow(a,2)+pow(b,2));
Contoh pernyataan pemanggilan fungsi:
tukar(x,y);
Contoh pernyataan penunjukan yang melibatkan pemanggilan fungsi:
q=keliling(p,l);
Contoh pernyataan pengendalian program:
for(i=1;i<-4;i++)
printf("He11o semua\n");